Thursday, 19 April 2012

Depok Sehari Tanpa Nasi, Pedagang Protes!


Setelah mengeluarkan kebijakan tidak populis dengan program anjuran makan menggunakan tangan kanan. Kini Pemerintah Kota Depok kembali membuat program bertema ketahanan pangan yang mengharuskan masyarakat tidak makan nasi setiap hari Selasa. Kebijkan ini diprotes pedagang.
Program ini mulai diuji coba di kantin lingkungan Kantor Pemerintah Kota Depok, mulai Selasa 21 Februari 2012 hari ini. Hari ini seluruh kantin dilarang keras menjual nasi.
Pedagang diminta menjual menu utama sebagai pengganti nasi, yaitu ubi, singkong, dan kentang. Tapi tidak seperti hari biasanya, suasana di kantin yang biasanya ramai nyaris tidak dikunjungi pembeli. Kondisinya sepi, bahkan sebagian kantin memilih tutup agar tidak rugi.

Warung yang hari ini buka karena merasa terpaksa.
Mereka hanya sekedar mencari sedikit keuntungan dari penjulan minuman, kopi, maupun rokok.
Ahmad Sukari, salah seorang pegawai di Pemkot Depok mengatakan, dia terpaksa makan dengan umbi-umbian karena harus mengikuti aturan.
"Kami mengikuti saja aturan yang dicanangkan. Tidak masalah makan singkong," katanya.
Maria, pedagang sate di kantin Pemkot Depok, mengakui kemungkinan hari ini dia mengalami kerugian. Selain dagangannya tidak menyesuaikan dengan imbauan yang ada, pembeli yang datang ke kantin juga sepi.
"Kayanya rugi, orang kan ngak mau makan sate pakai kentang. Termasuk PNS sendiri juga pada makan di luar kantin Pemkot," katanya.

Kita tahu Nasi di Indonesia udah menjadi makanan pokok bagi rakyat secara hampir menyeluruh. Ini udah membudaya bagi masyarakat kita, bahkan banyak orang bilang ‘belum makan kalau belum makan nasi’. Bukan hal yang mudah untuk merubah kebudayaan ini. One Day No Rice hanyalah tindakan tidak berguna untuk mengatasi ketahanan pangan.sangat merugikan pedagang,terutama yang punya warung nasi . banyak yang jualan nasi rames/bungkus yang kesehariannya menggunakan nasi.
Dan juga masyarakat indonesia belum siap merubah kebudayaannya dari nasi sebagai makanan pokok.dan apa makanan yg disiapkan pemerintah untuk menjadi subtitusi(pengganti) nasi ?? umbi-umbian? Sementara sedikit orang yg bisa mengolah umbi2an untuk jadi makanan utama, perut masyarakat juga ga segampang itu bisa nerima singkong untuk jadi makanan seharian. Konsumsi beras tidak akan berkurang hanya dengan program singkat seperti itu. kesadaran Diversifikasi pangan ditunjang oleh kesejahteraan dan keteladanan. Maka, segera entaskan orang miskin, atasi pengangguran, dan ciptakan lapangan kerja, serta rubah kebudayaan masyarakat yang kurang sesuai, dengan pendidikan dari usia dini. Kalo alasannya untuk ketahanan pangan, lahan untuk persawahan di Indonesia masih banyak yg belum dimanfaatkan. Hingga sekarang, ada 13,26 juta ha lahan yang sesuai dikembangkan untuk sawah. Dari angka itu baru
52% yang telah dimanfaatkan, jadi masih besar potensi Indonesia untuk mengembangkan produksi beras

SUMBER REFERENSI :

No comments:

Post a Comment